Seperti banyak cerita-cerita baik lain, OceanKita lahir dari pertemuan pikiran-pikiran. David (CEO O5 Marine) dan Nicolas bertemu di sebuah seminar tentang Ekonomi Sirkular di Jakarta pada penghujung tahun 2018 dan memutuskan untuk berkolaborasi bersama untuk mengatasi masalah…
Dimulai dengan trawl-net Thomsea sebagai solusi yang terbukti untuk membersihkan badan air, OceanKita semakin memperluas aktivitasnya, menggabungkan solusi-solusi dan memperkuat timnya
Didirikan pada tahun 2018
OceanKita merupakan merek dagang dimana Sustenea melakukan perjuangannya memerangi Polusi Plastik, khususnya Sampah Laut. Dimulai di dengan pasar Indonesia dan Asia Timur, dimana solusinya paling dibutuhkan. OceanKita didukung dan disarankan oleh Perusahaan Perancis bernama O5 Marine.
Sustenea adalah perusahaan sosial yang berbasis di Jakarta yang berspesialisasi dalam energi bersih, lingkungan dan keberlanjutan. Sustenea bertanggung jawab untuk operasi, pengembagan bisnis. dan kemitraan Asia atas nama OceanKita. Memahami kebutuhan pengambilan keputusan serta pengalaman lebih di lapangan, Sustenea mengembangkan strategi sesuai perjanjian dengan O5 Marine.
O5 Marine membantu pemilik kapal dalam menentukan strategi layup terbaik, memanfaatkan pengalaman dengan durasi layup yang lama untuk memilih strategi yang tepat. Untuk OceanKira, O5 Marine menyediakan pengalamannya untuk menerapkan langkah-langkah preservasi, tingkatan pekerja, pengaturan teknis dan keamanan.
Nicolas Bernier adalah mantan perwira di Angkatan Udara Perancis. Sangat tertarik pada lingkungan dan Asia Tenggara, ia memilih untuk menyatukan dua ketertarikan tersebut dan pindah ke Indonesia. Ia lulus dari tiga “Grandes Ecoles” Perancis: Ecole de l’Air (gelar teknik), ENSEEIHT (gelar teknik) and Mines Paristech (Manajemen CSR dan Pembangunan Berkelanjutan) dan juga dari INALCO, universitas Perancis untuk “bahasa Oriental” dimana ia mendapat gelar dalam Bahasa dan Budaya Indonesia dan Malaysia.
Bermukim di Jakarta di 2015, ia mendirikan PT Sustenea setelah bekerja dengan sebuah perusahaan konsultan teknik yang berspesialisasi dalam masalah lingkungan. Pekerjaan OceanKita dimulai pada akhir 2018 dan menjadi aktivitas utama perusahaan setelah beberapa bulan.
Nicolas Bernier adalah mantan perwira di Angkatan Udara Perancis. Sangat tertarik pada lingkungan dan Asia Tenggara, ia memilih untuk menyatukan dua ketertarikan tersebut dan pindah ke Indonesia. Ia lulus dari tiga “Grandes Ecoles” Perancis: Ecole de l’Air (gelar teknik), ENSEEIHT (gelar teknik) and Mines Paristech (Manajemen CSR dan Pembangunan Berkelanjutan) dan juga dari INALCO, universitas Perancis untuk “bahasa Oriental” dimana ia mendapat gelar dalam Bahasa dan Budaya Indonesia dan Malaysia.
Bermukim di Jakarta di 2015, ia mendirikan PT Sustenea setelah bekerja dengan sebuah perusahaan konsultan teknik yang berspesialisasi dalam masalah lingkungan. Pekerjaan OceanKita dimulai pada akhir 2018 dan menjadi aktivitas utama perusahaan setelah beberapa bulan.
Agustina Iskandar Crombach adalah orang yang bersemangat, kreatif dan menghargai kerja sama tim yang memiliki minat yang tinggi dalam pekerjaan sukarela dan telah dipercaya sebagai pemimpin proyek di beberapa acara. Ia menghargai aspek sosial, kepedulian lingkungan, masalah perdamaian, pengembangan pemuda dan menyukai bekerja pada bidang itu. Ia merupakan seorang dengan pemikiran terbuka dan suka tantangan yang ingin belajar hal baru. Ia percaya pada kekuatan mempersatukan orang dari kampanye pergerakan akar rumput yang menghubungkan orang dengan pemerintah, perusahaan swasta dan komunitas.
Ia telah memimpin jutaan orang untuk bergabung pada aksi bersih-bersih dan pemilahan sampah di Indonesia selama 4 tahun berturut-turut dan bersama dengan timnya, membawa Indonesia sebagai negara pertama dengan aksi cleanup terbesar di dunia di bawah jaringan Let’s Do It World. Agustina juga terpilih menjadi salah satu finalis dari the United Nations Young Champion of The Earth from The Asia Pacific pada tahun 2019.
Agustina Iskandar Crombach adalah orang yang bersemangat, kreatif dan menghargai kerja sama tim yang memiliki minat yang tinggi dalam pekerjaan sukarela dan telah dipercaya sebagai pemimpin proyek di beberapa acara. Ia menghargai aspek sosial, kepedulian lingkungan, masalah perdamaian, pengembangan pemuda dan menyukai bekerja pada bidang itu. Ia merupakan seorang dengan pemikiran terbuka dan suka tantangan yang ingin belajar hal baru. Ia percaya pada kekuatan mempersatukan orang dari kampanye pergerakan akar rumput yang menghubungkan orang dengan pemerintah, perusahaan swasta dan komunitas.
Ia telah memimpin jutaan orang untuk bergabung pada aksi bersih-bersih dan pemilahan sampah di Indonesia selama 4 tahun berturut-turut dan bersama dengan timnya, membawa Indonesia sebagai negara pertama dengan aksi cleanup terbesar di dunia di bawah jaringan Let’s Do It World. Agustina juga terpilih menjadi salah satu finalis dari the United Nations Young Champion of The Earth from The Asia Pacific pada tahun 2019.
Jeanette Chriselda Haulussy berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Ia adalah seorang pecinta kehidupan laut dan lingkungan yang meraih gelar Sarjana Ilmu Kelautan dari Universitas Diponegoro, Semarang. Jeanette bergabung dengan Sustenea sebagai project manager OceanKita pada Januari 2020, posisi yang dipegangnya dengan komitmen luar biasa. Dia adalah penghubung penting untuk implementasi proyek dan seiring dengan bertambahnya pengalamannya, dia semakin berdedikasi untuk mempelajari dan memerangi sampah laut dan masalah pengelolaan sampah.
Tertarik pada pekerjaan sukarela, ia bergabung dengan Gerakan Mari Berbagi pada 2015 dan mengelola aktivitas media sosialnya termasuk desain, keterampilan baru baginya. Semangat untuk belajar ini memberi keterampilan baru baginya yang berguna baik untuk kehidupan sukarela maupun profesional.
Jeanette Chriselda Haulussy berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Ia adalah seorang pecinta kehidupan laut dan lingkungan yang meraih gelar Sarjana Ilmu Kelautan dari Universitas Diponegoro, Semarang. Jeanette bergabung dengan Sustenea sebagai project manager OceanKita pada Januari 2020, posisi yang dipegangnya dengan komitmen luar biasa. Dia adalah penghubung penting untuk implementasi proyek dan seiring dengan bertambahnya pengalamannya, dia semakin berdedikasi untuk mempelajari dan memerangi sampah laut dan masalah pengelolaan sampah.
Tertarik pada pekerjaan sukarela, ia bergabung dengan Gerakan Mari Berbagi pada 2015 dan mengelola aktivitas media sosialnya termasuk desain, keterampilan baru baginya. Semangat untuk belajar ini memberi keterampilan baru baginya yang berguna baik untuk kehidupan sukarela maupun profesional.
‘Bang’ Dayat berasal dari Depok, Jawa Barat. Pendiri dan pemimpin Yayasan Sahabat Ciliwung ini berkomitmen untuk menanggulangi sampah laut dan menjaga kelestarian Sungai Ciliwung. Bekerja sama dengan pemerintah setempat, yang mendukung berbagai kegiatannya, ia mengorganisir jaringan sukarelawan yang kuat untuk pembersihan sungai, pembuatan bank sampah di area lokal dan mengedukasi masyarakat sekitar tepi sungai tentang masalah sampah dan alternatif yang diperlukan untuk pembuangan ilegal.
Ia bertujuan melatih, membimbing dan mengembangkan penerus dari para sukarelawannya untuk meneruskan inisiatif yang telah dia telah implementasikan. Dia suka berhubungan dengan orang baru dan belajar dari orang lain. Dengan pengalaman dan dedikasinya yang telah terbukti, ia bergabung dengan tim OceanKita pada tahun 2021 dan menjadi Penanggung jawab lapangan kami dengan keterampilan yang jelas dalam kepemimpinan dan pelatihan.
‘Bang’ Dayat berasal dari Depok, Jawa Barat. Pendiri dan pemimpin Yayasan Sahabat Ciliwung ini berkomitmen untuk menanggulangi sampah laut dan menjaga kelestarian Sungai Ciliwung. Bekerja sama dengan pemerintah setempat, yang mendukung berbagai kegiatannya, ia mengorganisir jaringan sukarelawan yang kuat untuk pembersihan sungai, pembuatan bank sampah di area lokal dan mengedukasi masyarakat sekitar tepi sungai tentang masalah sampah dan alternatif yang diperlukan untuk pembuangan ilegal.
Ia bertujuan melatih, membimbing dan mengembangkan penerus dari para sukarelawannya untuk meneruskan inisiatif yang telah dia telah implementasikan. Dia suka berhubungan dengan orang baru dan belajar dari orang lain. Dengan pengalaman dan dedikasinya yang telah terbukti, ia bergabung dengan tim OceanKita pada tahun 2021 dan menjadi Penanggung jawab lapangan kami dengan keterampilan yang jelas dalam kepemimpinan dan pelatihan.
David Rapidel memiliki gelar dalam pemrosesan industri dan teknik kelautan. Ia juga lulus dari INSEAD, lembaga pelatihan pemimpin bisnis yang terkenal di dunia. Ia memiliki pengalaman 20 tahun dalam pengelolaan proyek geofisika kelautan di seluruh dunia, termasuk implementasi perangkat pendataan seismik yang ditarik di belakang kapal. Ia adalah pendiri dan CEO dari O5 Marine dan salah satu pendiri dan Presiden organisasi non profit bernama ReCleanSea. David-lah yang menyarankan Nicolas untuk bekerja sama dengan Thomsea untuk menggunakan trawl-net mereka dalam memerangi sampah laut – metode yang telah lama terbukti untuk memerangi tumpahan minyak dan sampah. Ia adalah mitra dan penasihat teknis OceanKita.
David Rapidel memiliki gelar dalam pemrosesan industri dan teknik kelautan. Ia juga lulus dari INSEAD, lembaga pelatihan pemimpin bisnis yang terkenal di dunia. Ia memiliki pengalaman 20 tahun dalam pengelolaan proyek geofisika kelautan di seluruh dunia, termasuk implementasi perangkat pendataan seismik yang ditarik di belakang kapal. Ia adalah pendiri dan CEO dari O5 Marine dan salah satu pendiri dan Presiden organisasi non profit bernama ReCleanSea. David-lah yang menyarankan Nicolas untuk bekerja sama dengan Thomsea untuk menggunakan trawl-net mereka dalam memerangi sampah laut – metode yang telah lama terbukti untuk memerangi tumpahan minyak dan sampah. Ia adalah mitra dan penasihat teknis OceanKita.
Kami mempromosikan kegiatan produktif, pekerjaan yang layak, kreativitas dan inovasi (target 8.3) di bidang pengelolaan limbah padat
Sudah ada dalam DNA kami untuk membidik efisiensi sumber daya khususnya dalam produksi dan, untuk menunjukkan kemungkinan untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi dari degradasi lingkungan (target 8.4)
Kami secara hati-hati menyediakan lingkungan aman dan terjamin bagi pekerja kami (target 8.8) yang aktif di badan air dan di fasilitas pemrosesan.
SDG 9
Industri, Inovasi & Infrastruktur
Berbasis dan aktif di negara berkembang, kegiatan OceanKita berkontribusi pada pengembangan jaringan industri skala kecil dari perusahaan dan infrastruktur yang berkelanjutan dan tahan lama (target 9.3 dan 9a) dan mendukung pengembangan teknologi domestik, penelitian dan inovasi dalam negeri (target 9b)
Fasilitas ReForm adalah jenis fasilitas yang ditingkatkan, menerapkan efisiensi penggunaan sumber daya dan berkelanjutan. Prosesnya mencakup teknologi yang bersih dan ramah lingkungan (target 9.4)
SDG 11
Kota dan Komunitas Berkelanjutan
Membersihkan sungai dan lingkungan garis pantai, kami berkontribusi untuk memfasilitasi transformasi urbanisasi lokal, menjadikannya inklusif dan berkelanjutan, memungkinkan partisipasi, pemukiman masyarakat yang terintegrasi dan berkelanjutan (target 11.3 dan 11a)
Kami melakukan semua upaya yang memungkinkan untuk menjaga warisan alam (target 11.4) dan memberikan perhatian khusus untuk pengelolaan sampah (target 11.6)
Menjaga sungai tetap bersih, kami berkontribusi untuk mencegah kemungkinan kematian atau, setidaknya, orang-orang yang terdampak bencana yang berhubungan dengan air, dengan fokus melindungi orang miskin dan masyarakat dalam situasi rentan (target 11.5)
SDG 12
Konsumsi Bertanggungjawab
Di OceanKita, kami melakukan aksi dalam produksi berkelanjutan (target 12.1), perkuat kapasitas ilmiah dan teknologi lokal (target 12a). Kami menyesuaikan alat kami dengan sumber daya lokal seperti bambu, benang alami atau daur ulang (12.2)
Kami secara jelas dan substansial mengurangi timbulan sampah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali (target 12.5)
SDG 13
Perubahan Iklim
Tidak selalu diketahui, akumulasi sampah laut meningkatkan perubahan iklim: mikroplastik di air, di bawah radiasi matahari, memancarkan Gas Rumah Kaca: metana dan etilen. Di OceanKita, kami mengumpulkan sampah laut
Spesialisasi Sustenea di energi bersih, efisiensi energi dan isu-isu lingkungan. aktivitas kami selalu dilakukan untuk meminimalkan dampak terhadap perubahan iklim (target 13.2)
Kami aktif pada pendidikan dan penyadaran (target 13.3)
SDG 14
Kehidupan Bawah Laut
Tujuan 14 adalah tujuan KAMI, itulah sebabnya kami mendirikan OceanKitaKami mencegah dan secara signifikan mengurangi polusi laut, dari aktivitas darat atau laut, terlebih sampah laut dan juga polusi hidrokarbon (target 14.1)
Kami melindungi ekosistem laut dan pesisir untuk menghindari dampak negatif yang signifikan, termasuk dengan memperkuat ketahanannya (target 14.2)
Dengan berpartisipasi dalam studi, kami mengumpulkan data dan berkontribusi pada pengetahuan ilmiah (target 14a)